Add

Jumat, 08 Desember 2023

10 Ide Proyek Sekolah Berbasis STEM - Pena Kehidupan

Proyek sekolah sudah menjadi kalimat yang tidak asing dalam implementasi kurikulum merdeka di sekolah. Hal ini dikarenakan kemendikbud mewajibkan adanya proyek penguatan profil pelajar pancasila (P5) di sekolah.

Tujuan dari adanya proyek sekolah ini yaitu untuk mencapai visi pendidikan Indonesia yaitu mewujudkan Indonesia Maju yang berdaulat, mandiri, dan berkepribadian melalui terciptanya Pelajar Pancasila yang bernalar kritis, kreatif, mandiri, beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan berakhlak mulia, bergotong royong, dan berkebinekaan global.

Dari visi tersebut kemudian dibuatlah 9 tema proyek penguatan profil pelajar pancasila yang salah satu temanya yaitu "berekayasa dan berteknologi untuk membangun NKRI". Dengan tema ini diharapkan peserta didik memiliki sikap kritis dan kreatif dalam proses pembelajaran sehingga dapat bersaing secara global.

Salah satu cara untuk menumbuhkan sikap kritis dan kreatif adalah dengan melakukan pembelajaran project base learning (PBL). PBL ini bisa dilakukan sebagai bagian dari P5 ataupun sebagai proses pembelajaran di kelas.

Di bawah ini diberikan beberapa contoh proyek sains yang bisa dilakukan oleh siswa untuk menumbuhkan sikap kritis, kreatif dan bergotong royong .

1. Pertumbuhan dan Perkembangan Pada Tanaman

Untuk tingkat sekolah dasar proyek ini bisa dilakukan dengan mengamati proses perkecambahan kacang hijau. Anak-anak bisa membandingkan proses perkecambahan tanaman ketika terkena sinar matahari dan ketika di tempat gelap. Dalam proyek sederhana ini anak-anak akan belajar pengaruh cahaya terhadap proses pertumbuhan tanaman.

Untuk tingkat sekolah menengah proyek ini bisa dikembangkan dengan cara membandingkan pertumbuhan tanaman di bawah cahaya matahari langsung dengan tanaman yang tumbuh di tempat teduh. Gunakan tanaman yang memiliki proses pertumbuhan relatif cepat seperti tomat atau cabai. Eksperimen sains ini juga bisa dikembangkan dengan menggunakan filter warna untuk melihat apakah warna cahaya mempengaruhi pertumbuhan tanaman.

Pada tingkat lanjut eksperimen sains ini bisa dikembangkan dengan lebih komplek dan melibatkan banyak variabel. Misalnya dengan memperhatikan pengaruh pupuk dan intensitas penyiraman terhadap pertumbuhan dan perkembangan tanaman. Selain itu, bisa juga meneliti bagaimana pengaruh berbagai jenis pupuk terhadap pertumbuhan dan perkembangan tanaman. Sehingga hasil akhir dari proyek ini, anak-anak bisa menyimpulkan pupuk mana yang sebaiknya diberikan kepada tanaman dan perawatan seperti apa yang dibutuhkan oleh tanaman.

Perlu diingat juga eksperimen ini memerlukan waktu yang cukup panjang yakni sekitar 60-120 hari dari awal sampai akhir. Bahkan mungkin bisa memerlukan satu semester di sekolah untuk sebuah proyek ini. Tetapi, eksperimen ini akan menguatkan karakter siswa seperti gotong royong, tanggung jawab, disiplin, rajin dan ulet.

2. Proyek Elektrolisis Air

Proyek elektrolisis air adalah cara yang bagus untuk mengajarkan siswa tentang konsep kimia, fisika, dan teknologi, sambil menekankan pentingnya energi terbarukan. Berikan siswa pemahaman dasar tentang elektrolisis dan konsep kimia di balik reaksi elektrolisis air. Diskusikan pentingnya hidrogen dan oksigen sebagai bahan bakar potensial dalam mengatasi masalah energi. Analisis potensi dan efisiensi air sebagai bahan bakar alternatif yang bisa digunakan.

Dorong siswa untuk melihat potensi penggunaan hidrogen dan oksigen sebagai bahan bakar. Cari tahu bagaimana cara menggunakannya dan seperti apa sistem kerja alat yang digunakan untuk menghasilkan energi ini. Selanjutnya siswa diminta untuk membuat proyek prototipe bahan bakar berbasis hidrogen dan oksigen.

3. Proyek Fisika Membuat Roket Sederhana



Roket menggunakan proses pembakaran bahan bakar untuk mendapatkan gaya dorong ketika lepas landas. Prinsip kerjanya sesuai dengan Hukum Tiga Newton tentang gaya aksi-reaksi. Bahan bakar menghasilkan gaya dorong ke bawah dan roket pun terdorong ke atas.

Dalam eksperimen proyek ini, prinsip serupa bisa dilakukan dengan membuat miniatur roket dari air. Bahan-bahan yang dibutuhkan seperti botol bekas, pentil, air, pompa/kompresor, dan penyangga (biasanya dari paralon PVC). Proyek STEM ini sudah menjadi hal umum di kalangan pelajar, bahkan sampai diadakan perlombaan resminya.

Tidak hanya itu, eksperimen ini juga bisa diekplorasi lebih lanjut lagi dengan kolaborasi ilmu kimia. Anak-anak bisa mencari tahu senyawa atau bahan apa yang bisa digunakan untuk membuat roket dengan reaksi kimia sederhana. Anak-anak bisa mengkaji berbagai literatur yang tersedia di internet atau video yang bisa dipertanggungjawabkan kebenarannya. Namun ingat, eksperimen ini perlu bimbingan lebih lanjut agar kecelakaan dapat dihindari.

4. Pengaruh Musik terhadap Pertumbuhan Tanaman

Percobaan ini akan sangat menarik untuk dilakukan karena jarang orang yang melakukannya. Bahkan beberapa dari kita juga mungkin belum tahu kalau musik berpengaruh terhadap pertumbuhan tanaman. Ataukah memang tidak berpengaruh?? penasaran?? mari lakukan percobaannya.

Dalam proyek ini kita bisa menyiapkan beberapa tanaman dengan jenis yang sama. Variabel bebasnya yaitu penggunaan genre musik yang berbeda-beda. Caranya yaitu dengan memainkan musik di sekitar tanaman selama beberapa minggu. Catat pertumbuhan dan perkembangan tanaman untuk melihat apakah ada perbedaan antara kelompok-kelompok yang mendengarkan musik maupun dengan kelompok yang tidak didengarkan musik.

5. Proyek Kimia: Reaksi Asam dan Basa


Campurkan larutan asam dan basa dengan indikator pH untuk mempelajari perubahan warna. Varisasikan konsentrasi asam dan basa untuk melihat bagaimana itu memengaruhi perubahan warna pada indikator asam-basa. Catat hasil yang didapatkan dalam bentuk tabel dan buat kesimpulan berdasarkan pola yang teramati.

Pengembangan lebih lanjut mengenai eksperimen sains ini yaitu dengan mencari bahan alternatif lain untuk dijadikan indikator asam-basa. Dengan mempelajari senyawa apa yang bereaksi dengan asam-basa, kita bisa mencari tumbuhan yang memiliki senyawa serupa untuk dijadikan alternatif.

6. Proyek Sains Membuat Filter Air Sederhana



Dalam kurikulum merdeka, Anak-anak diajarkan tentang materi pencemaran lingkungan. Salah satu bentuk pencemaran lingkungan adalah pencemaran air. Sehingga dalam proyek ini anak-anak akan diminta untuk mengatasi masalah pencemaran air. Dengan cara yang sederhana  disesuaikan dengan tingkatan belajar anak-anak.

Untuk siswa sekolah dasar, eksperimen ini bisa dilakukan dengan membuat filter air sederhana dari bahan-bahan seperti kerikil, pasir, sabut kelapa, arang dan botol bekas. Kemudian anak-anak diminta untuk menyaring air yang keruh/kotor sampai kembali menjadi air yang bening,

Dalam tingkat lanjut, eksperimen ini bisa dikembangkan dengan membuat alat penyaring air dengan pendekatan STEM. Anak-anak diminta untuk merancang struktur alat yang akan dibuat, bahan apa yang dibutuhkan, sampai kepada cara agar air yang tersaring tidak memiliki zat atau mikroba yang berbahaya. Untuk lebih meyakinkan bisa juga dilakukan uji kualitas air yang sudah dilakukan penyaringan dengan alat yang dibuat.

7. Proyek Sains Energi Terbarukan

Energi baru dan terbarukan menjadi topik yang wajib diangkat pada kurikulum merdeka. Tujuannya yaitu untuk menyadarkan peserta didik akan pentingnya pemanfaatan energi dengan bijak dan mengenal macam-macam energi alternatif.

Energi listrik sendiri bisa dihasilkan dari berbagai macam sumber seperti: Air, udara, matahari maupun bahan organik. Dalam proyek ini peserta didik bisa diarahkan sesuai dengan jenjangnya. Misalnya untuk tingkat sekolah dasar, cukup dengan mengamati macam-macam sumber energi di sekitar kita.

Kemudian untuk tingkat lanjutnya bisa diarahkan untuk membuat proyek berbasis STEM dengan membuat miniatur pembangkit listrik. Misalnya dengan membangun turbin angin sederhana atau panel surya mini dari kaleng bekas untuk menghasilkan lsitrik. Kemudian ukur seberapa efisien alat tersebut mengubah energi alam menjadi energi listrik.

8. Pengaruh Warna pada Penyerapan Panas

Gunakan kertas berwarna berbeda dan paparan sinar matahari untuk mengukur seberapa baik masing-masing warna menyerap panas. Kemudian hasil dari eksperimen ini bisa menjadi rekomendasi pakaian warna apa yang cocok dipakai di musim panas dan musim dingin. Bisa juga menjawab pertanyaan, mengapa pada saat upacara hari senin diwajibkan memakai baju berwarna putih atau mengapa orang-orang arab banyak memakai baju berwarna putih.

Proyek ini juga bisa dikembangkan menjadi pemilihan bahan pakaian yang cocok untuk digunakan pada saat musim panas dan musim hujan. Siswa bisa menggunakan beberapa bahan kain yang ada, kemudian mengukur manakah bahan yang paling cocok untuk dijadikan pakaian.

9. Penelitian Siklus Hidup Serangga

Dalam penelitian ini kita bisa memilih beberapa macam hewan atau serangga untuk dipelajari siklus hidupnya dari telur hingga dewasa. Misalnya saja mengamati siklus hidup ulat daun jeruk, siklus hidup berudu maupun siklus hidup capung. Tapi ingat dalam eksperimen ini perlu keuletan karena memerlukan pemeliharaan yang baik terhadap hewan yang diteliti supaya tidak mati saat diteliti.

Siswa bisa mencatat, mengambil gambar dan membuat diagram untuk menyajikan temuan selama masa penelitian. Jika dilakukan dengan baik, penelitian ini akan menjadi momen yang sangat berharga karena kita bisa menyaksikan bagaimana hewan berubah selama siklus perkembangan dan pertumbuhannya.

10. Pengamatan Mikroskopis Benda Hidup

Gunakan mikroskop untuk memeriksa sampel air keran yang ada di rumah masing-masing. Identifikasi organisme mikroskopis dan amati perilaku mereka. Kemudian, siswa bisa membandingkannya dengan sampel air yang ada di kolam atau genangan air lainnya. Amati dan catat hewan apa aja yang ada pada masing-masing sampel air tersebut.

Selain mengamati makhluk hidup yang ada di air, dengan mikroskop kita juga bisa mengajak anak-anak untuk melihat penampang melintang daun atau bawang yang telah di iris.

Dari semua ide proyek yang dijabarkan, pastikan untuk merencanakan eksperimen dengan baik, mencatat data dengan teliti, dan menyusun laporan proyek yang jelas. Selain itu, pastikan bahwa eksperimen yang kita pilih sesuai dengan tingkat kesulitan yang diinginkan untuk proyek sekolah.

Perhatikan juga durasi waktu yang diperlukan untuk masing-masing proyek sekolah tersebut untuk disesuaikan dengan waktu yang diberikan oleh sekolah. Lakukan bimbingan dengan benar agar potensi bahaya dan kecelakaan dapat dihindari.

Pada akhirnya, proyek penguatan profil pelajar pancasila bukan tentang keberhasilan suatu proyek tersebut. Melainkan, bagaimana menumbuhkan sikap pancasila selama proyek tersebut berlangsung dan menumbuhkan minat siswa untuk terus belajar.


0 komentar:

Posting Komentar